Rabu, 29 April 2015

ARTI DAN MAKNA DARI SEHELAI BENDERA MERAH PUTIH

ARTI DAN MAKNA DARI SEHELAI
BENDERA MERAH PUTIH



Pada Rabu 15 April 2015 telah dihadirkan Pertunjukan Teater dalam rangka ujian akhir minat pemeranan dengan mahasiswa yang teruji Hendri Ilham dengan naskah PENJUAL BENDERA Karya Wisran Hadi. Bertempat di Teater Arena Institut Seni Indonesia Padang Panjang (ISI) pada pukul 20.00 WIB.
Hendri Ilham lahir pada tanggal 16 Oktober 1988, ia adalah Mahasiswa Institut Seni Indonesia Padang Panjang (ISI) jurusan seni teater dengan minat pemeranan, Hendri Ilham yang biasa dipanggil Ilham terdaftar sebagai mahasiswa seni teater pada tahun 2010, hampir 5 tahun ia menyelesaikan studi  di kampus (ISI).  Ia merupakan tamatan dari SMA Negeri 1 Ampek Nagari. Pertunjukan teater dengan naskah PENJUAL BENDERA ini ialah pertunjukan terakhirnya sebagai mahasiswa teater. Pengalaman ia dalam berteater sudah tidak diragukan lagi, banyak lakon-lakon yang sudah ia mainkan. Ia lebih cenderung memainkan karakter tua, sama halnya dengan naskah PENJUAL BENDERA yang ia mainkan pada tugas akhirnya, ia berperan sebagai seorang bapak yang usianya sekitar 60-an. Hendri Ilham sudah tertinggal dari teman-teman satu angkatannya, ia cukup terlambat dalam menyelesaikan perkuliahannya. Setelah sekian tahun akhirnya ia dapat menyelesaikan tugas akhir dan perkuliahannya.
Proses latihan yang ia jalani sebelum pertunjukan dilaksanakan cukup maksimal, dengan didampingi serta dibimbing oleh dua orang dosen seni teater yaitu Kurniasih Zaitun, S.Sn.,M.Sn dan Afrizal Harun S.Sn.,M.Sn. Jadwal dan tempat latihan yang sudah jelas dan rutin dilakukan, sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.
Malam puncak pertunjukan pada rabu malam itu  tidak hanya menampilkan pertunjukan teater saja, Hendri Ilham mengajak mahasiswa muhammadiyah untuk bekerja sama pada tugas akhirnya. Seorang mahasiswa muhammadiyah membacakan sebuah puisi yang berjudul “NUN”, yang dibacakan di depan pintu masuk teater arena, sebelum pertunjukan dimulai salah seorang mahasiswa muhammadiyah juga membacakan sinopsis naskah PENJUAL BENDERA dengan cara penyampaian menyerupai puisi. Rancangan kolaborasi pertunjukan yang diinginkan Hendri Ilham telah jauh hari direncanakan dan akhirnya terlaksana dengan baik dan sesuai konsep yang diinginkan. Pada malam itu, juga dihadiri oleh orangtua dan keluarga besar dari Hendri Ilham.
Pertunjukan teater tugas akhir dimulai setelah pembacaan puisi selesai, penonton dipersilahkan memasuki teater arena. Jumlah penonton yang hadir hampir memenuhi seluruh bagian sisi arena. Pertunjukan teater PENJUAL BENDERA cukup membuat penonton terhibur dengan karakter-karakter tokoh yang ada didalam naskah tersebut. Antusias penonton sangat baik sampai pertunjukan selesai. Setelah pertunjukan selesai, penonton memberikan ucapan selamat kepada Hendri Ilham yang telah menyelesaikan ujian akhirnya dalam bentuk pertunjukan.
Dari segi artistik naskah penjual bendera yang di angkat oleh Hendri ilham tidaklah rumit, ia menggunakan settingan empat sisi terlihat dan sangat sederhana. Dinding rumah sangat tidak bersih dan dipenuhi dengan tempelan koran serta coretan.


Properti yang dipakai oleh Ilham beberapa diantaranya:
·         Kursi tamu
·         Mesin jahit
·         Meja makan
·         Kain bendera merah putih
·         Plastik
·         Koper berisi lampu dan peralatan makan
Dalam pementasan teater ini, aktor menggunakan kostum sebagai berikut:
·         Gareng diperankan Hendri Ilham : memakai peci hitam, kemeja lengan pendek, dan celana goyang.
·         Sompeng diperankan Ami Tri Sayuti : memakai kebaya, kain songket dan rambut disanggul.
·         Jondul diperankan M. Ridwan Fajri : memakai kaos putih dan celana goyang.
·         Barcep diperankan Dani Septia Adera : memakai celana pendek dan baju kaos lengan pendek.
Musik ilustrasi pengiring lakon PENJUAL BENDERA memainkan beberapa instrument  lagu bertema kebangsaan dan perjuangan yang sangat cocok dengan cerita dalam naskah penjual bendera tersebut. Musik yang dimainkan tidak begitu rumit, alat musik pembantu seperti gitar, biola, cello, dan kadzhon. Salah satu lagu kebangsaan yang dimainkan yaitu Berkibarlah Bendera.
Ujian akhir Hendri Ilham dapat dikatakan berhasil dan terlaksana dengan baik, dengan dibantu tim produksi yang solid dan mampu bekerjasama dengan baik. Koordinasi perdevisi sangat baik sehingga dapat tercapai suatu pekerjaan yang maksimal. Tim produksi tugas akhir dari Hendri Ilham tidak banyak, hanya beberapa orang saja yang direkomendasikan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan(HMJ) untuk ikut serta membantu atau terdaftar dalam tim produksi.

Naskah PENJUAL BENDERA Karya Wisran Hadi menceritakan tentang penjual bendera dan ada seorang laki-laki tua  yang sangat mengagungkan dan membanggakan bendera merah putih. Lelaki tua itu selalu mempertahankan prinsipnya, bahwa bendera tidaklah boleh dibuat dari bahan lain, hanya boleh terbuat dari kain, lelaki tua itu selalu mengemukakan filsafat yang dipercayainya, bahwa bendera terbuat dari kain, kain terbuat dari benang, benang terbuat dari kapas. falsafah itu yang selalu terucap dari mulutnya ketika mendengar kata tentang bendera.
Dalam naskah ini terdapat 4 karakter tokoh, yang salah satunya diperankan oleh Hendri Ilham sendiri sebagai mahasiswa yang diuji. Dan beberapa karakter tokoh yang lain diantaranya:
·         Sompeng : ialah istri dari gareng, dengan karakter yang penyabar dan patuh dengan suaminya, meskipun sebenarnya ia menahan rasa kesal dan lelah.
·         Jondul : ialah anak laki-laki dari gareng dan sompeng, dengan karakter yang cuek namun humoris.
·         Barcep : ialah anak laki-laki dari jondul, dengan karakter yang pintar dan jenius.

Pada akhirnya, pertunjukan teater Hendri Ilham pun selesai dan berhasil serta dapat memukau penonton yang hadir. Karena tidak akan ada yang sia-sia jika kita berniat dan melakukannya dengan sungguh-sungguh, maka kesungguhan itu akan mewujudkan sebuah keberhasilan yang tidak kita duga nantinya. 

Selasa, 14 April 2015

PERANAN TIKUS DI MASA KINI

PERANAN TIKUS DI MASA KINI


Siapa yang tidak kenal Ilham Ramadhan??? Ilham itu orangnya baik dan cukup ganteng, tapi dia lain dari cowok-cowok pada umumnya, dia orangnya heboh, unik,gayanya seperti perempuan, sampai kalah fashion perempuan kalau udah berhadapan sama Ilham, tetapi meskipun gayanya dan tingkahnya kurang jantan, dia tetaplah seorang laki-laki, yang memiliki perasaan, seperti jatuh cinta, dia pernah dekat dengan seorang anak kampus ISI Padang Panjang dari jurusan seni tari, tentunya seorang perempuan! dan katanya sempat ungkapin perasaannya ke anak tari itu, tapi ternyata dia hanya menganggap Ilham sebagai teman. Tapi Ilham tidak pernah menyerah, meskipun kecewa Ilham tetap menjadi dirinya yang apa adanya. Apapun  komentar orang-orang tentang dirinya, dia tidak peduli dan acuh, dia tetap menjalani hidupnya dengan menjadi dirinya sendiri, bukan menjadi orang lain yang tidak ada didalam dirinya
Ilham Ramadhan lahir pada tanggal 03 Maret 1993, Ilham adalah salah satu Mahasiswa Institut Seni Indonesia PadangPanjang (ISI) Jurusan Seni Teater dengan minat pengkajian (Dramaturgi). Ilham Ramadhan terdaftar sebagai Mahasiswa Institut Seni Indonesia PadangPanjang (ISI) pada tahun 2012, Ilham berasal dari kota Solok. Ilham merupakan anak terakhir dari lima (5) bersaudara, ia memiliki empat (4) orang saudara perempuan. Ilham ramadhan telah menyelenggarakan sebuah ajang kreatifitas bagi dirinya dan juga sebagai kegiatan reunian bersama teman-teman sekolah SMKN. Ajang kreatifitas tersebut merupakan sebuah Pertunjukan Monolog dengan judul naskah “Parade Tikus” karya Welly SK. Dengan sutradara Yalesvita S.Sn.,M.Sn. Kegiatan ini diadakan dalam dua hari yakni pada hari sabtu dan minggu tepatnya tanggal 14 dan 15 Maret 2015. Pertunjukan Monolog “Parade Tikus” ini bertempat di Aula SMKN 1 Kota Solok. Ilham menggunakan ticketing untuk Pertunjukan Monolognya, dengan harga 10.000 untuk satu tiket. Proses latihan yang dilakukan Ilham menjelang pertunjukan monolognya tidak begitu lama, hanya beberapa minggu, dengan didampingi sutradara yang sekaligus pembimbing. Sampai akhirnya Pertunjukan monolog telah terlaksana dengan dibantu tim produksi.
Pertunjukan Monolog Ilham Ramadhan dapat dikatakan cukup berhasil. Tetapi belum maksimal, meskipun demikian Ilham cukup bisa mendalami karakter tokoh dari naskah Parade Tikus yang dimainkannya. Ia memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga ia mampu menyajikan sebuah pertunjukan sekaligus dapat berbagi ilmu dan pengalaman kepada anak-anak sekolah SD,SMP, SMA/SMK dan masyarakat umum lainnya di kota Solok.
Pertunjukan Monolog ini bukan hal pertama yang dilakukan oleh Ilham Ramadhan, tetapi sebelum adanya pertunjukan monolog di kota Solok, Ia juga pernah mengikuti monolog dalam rangka ujian mata kuliah Karakteristik Vokal pada Semester II. Pada Pertunjukan Monolog Ilham, antusias dan kehadiran penonton di Aula sekolah itu masih kurang, banyak orang-orang atau masyarakat disekitar Solok tidak mengenal kesenian teater salah satunya monolog yang dibawakan Ilham atau Aim ditempat tersebut. Dalam persiapan pertunjukannya, Ilham dan tim produksinya sudah cukup baik, mulai dari property seperti settingan panggung, lighting, musik sampai kostum dan make up, Meskipun belum maksimal dan terpenuhi. Pada pertunjukannya ia juga beruntung, ia mendapatkan sponsor dari sebuah produk kecantikan. Dapat membantu dan meringankan biaya yang dibutuhkan untuk pertunjukan monolog dan tim produksi.

Naskah Parade Tikus ini menggambarkan seorang ilmuan berambut putih, berjenggot dan memakai kaca mata besar. Naskah ini bercerita tentang seorang ilmuan yang melakukan percobaan pada darah tikus, tikus merupakan binatang yang rakus, suka memakan apa yang harusnya menjadi milik orang lain. Dalam naskah ini tikus menjadi sebuah simbol Bangsa atau Negara dimana pemerintah atau pemimpinnya berlaku tidak adil dan sering memakan uang rakyat seperti dijelaskan dalam lakon ini bahwa “tikus-tikus itu sudah menyebar dimana-mana, di kantor, di sekolah, di rumah, di gedung DPR dan lebih parah lagi tikus sekarang sudah merakyat.”